Kemudi ke laut paling tenang
Yang dasarnya penuh pusar
Terbang ke arah paling terang
Tidak sadar angin menggoncang
Kau tabrak
Riang kau menginjak-banting
Tanah yang hampir meretak
Lukis pelangi sendiri
Pada dinding lindungan sengsara
Tetap kau tabrak
Ke mana arah kau kemudi?
Menyimpang pada yang lurus
Menyondong pada yang tegak
Tanyakan lagi ditepukkan pipi
Sadarlah gila!
Kau masih tetap waras
Yang liar menggila itu dunia
Mari kembali,
Gila!
Nak je aku tumbuk muka kau bhaaa!
No comments:
Post a Comment